Agus Supriyadi I Editor
Sofifi – LAWEMAS.COM. Seleksi Tilawatil Quran
(STQ) tingkat Nasional XXVI Tahun 2021 di
Ibukota Provinsi Maluku Utara, Sofifi menjelang pembukaan pada Sabtu
(16/10/2021) terlihat seluruh kesiapan kegiatan berjalan dengan baik, mulai
dari kesiapan venue utama di Masjid
Raya Shaful Khairaat Sofifi, penginapan
kafilah, transportasi, sarana pendukung penerapan protokol covid-19 hingga
jadwal kedatang kafilah se Indonesia.
Kesiapan matang STQ
Nasional di Sofifi menjelang pembukaan, ada sedikit tercoreng dengan tontonan
yang tidak mengenakan saat dilakukan gladi persiapan menjelang pembukaan di
venue utama depan Masjid Raya Shaful Khairaat Sofifi, kamis (14/10/2021). Ada kehadiran
beberapa perempuan dengan pakaian ketat Bersalempang Duta STQ Nasional XXVI
Maluku Utara, kejadian ini sudah sangat ramai di media sosial, mengenakan
kostum yang dinilai tidak beretika dan mencederai nilai STQ tingkat Nasional. Kejadian
ini mengundang reaksi Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia Muda (ICMI Muda)
Maluku Utara melalui Ketua Departemen Hukum Dan Hak Azasi Manusia (HAM),
Rahmatullah, S.H., M.H sangat mengecam kostum yang dikenakan Duta STQ Nasional Provinsi
Maluku Utara, pakaian yang digunakan tidak beretika dan sangat memalukan.
“Pakaian seperti ini salah tempat, seharusnya mereka memahami esensi STQ. STQ adalah kegiatan quran jika terlibat di dalamnya harus memahami betul termasuk bagaimana cara berpakaian yang baik, ini kok terlihat seperti kostum Sales Promotion Girl (SPG) yang mempromosikan rokok di jalanan dengan pakaian seksi. ICMI Muda sebagai wadah cendekia muda islam sangat menyayangkan hal ini, bila perlu tidak ada Duta STQ, lagian mereka bukan alummi STQ atau orang yang pernah ikut STQ.” Ujar calon Doktor Muda Ilmu Hukum UMI Makassar ini dengan nada kesal.
Kecaman yang sama juga datang dari Ikatan
Persaudaraan Qarih-qariah, Hafiz-Hafizah (IPQAH) Maluku Utara, melalui salah
satu pengurusnya Fahrun Yamin, S.Pd., M.Pd saat diminta tanggapan oleh media lawemas.com
melalui saluran telepon, IPQAH sangat menyayangkan kejadian tersebut.
“Duta STQ Nasional Provinsi Maluku Utara
membuat malu, ini kegiatan STQ bukan pameran kecantikan dan kostum seksi,
walaupun kehadiran perempuan-perempuan berkostum ketat masih dalam tahapan persiapan
(gladi) menjelang pembukaan namun tetap fatal dan tidak bisa dibiarkan. Apa
yang mereka lakukan sudah tersebar luas di lini media sosial. Kami dari
IPQAH Maluku Utara sangat menyayangkan dengan kejadian ini. Lanjut Fahrun Yamin,
bila perlu semua yang terlibat harus memahami tema STQ Nasional pada poin
Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Al-qur’an untuk membumikan STQ di Provinsi
Maluku Utara” Tutup Fahrun Yamin.
*Penulis Fadha