Heboh….Sapi Ganas Al-Maliki Akhirnya
Masuk Kulkas
LAWEMAS.COM - MENYEMBELIH hewan kurban identik dengan HARI
Raya Idul Adha. 10 hari bulan dzulhijah memiliki banyak keistimewaan jika
dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Ibadah ini, selain memiliki banyak
keutamaan, juga untuk memupuk tali persaudaraan diantara jamaah dan untuk meningkatkan
ketakwaan dan wujud syukur kepada Allah Tabaroka Wata’ala.
Sebagai umat yang taat dan tunduk kepada Allah SWT, tentu hatinya
merasakan ketentraman dan kebahagiaan dalam melaksanakan perintah-Nya. Tak
dipungkiri juga pada saat Idul Adha bahwa semua orang bersuka cita, baik yang
mendapatkan daging kurban maupun yang berkurban.
Ada beberapa hewan yang dapat dikurbankan diantaranya adalah
kambing, sapi, dan atau unta. Penerima daging kurban diperuntukan kepada
seluruh masyarakat baik yang muslim maupun non muslim, kaya atau pun tidak.
Namun demikian, berbeda halnya dengan yang terjadi di Perumahan
Louw Permai Ngade. Ada hal aneh dan menyedihkan dengan hewan yang disembelih? Bagaimana
tidak, jika Bapak memperhatikan proses
penyembelihan tadi pagi, ada sapi yang sangat brutal yang akhirnya hanya masuk
KULKAS. Orang-orang yang menerima dagingnya seolah malas untuk mengolahnya
karena stok yang diterima kemaren masih ada. Mungkin Bapak yang baca ini lagi
tersenyum sendiri sambil mengiyakan….bener yaaa? Dan Bapak tidak bertanya mengapa
tadi padi ada sapi yang menangis?
"Tidak ada amalan manusia yang lebih dicintai oleh Allah
untuk dilakukan pada hari Nahr (Idul Adha), melebihi amalan mengalirkan darah
(qurban). Karena qurbannya akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya,
bulunya, dan kukunya. Dan darahnya akan menetes di tanah. Untuk itu hendaknya
kalian merasa senang karenanya" (HR. Tirmidzi).
Dari tinjauan kajian fiqih tentu memiliki berbagai penafsiran tergantung
dari sudut mana ia memandangnya berdasarkan teks yang tersrat dan tersirat. Namun,
jika disandingkan dengan analisa biologi bahwa hewan ternak itu memiliki
kelenjar air mata yang produksi air mata,
khususnya sapi dan unta lebih banyak, sama halnya dengan manusia memiliki air
mata. Yang membedakan manusia dengan hewan ternak adalah emosionalnya, sedangkan
hewan itu mengeluarkan air mata tidak dengan emosionalnya, tetapi keluarnya air
mata pada hewan itu dikarenakan iritasi atau infeksi mata. Dengan demikian,
menurut pandangan medis hal tersebut tidak berhubungan antara tangisan hewan yang
dikurbankannya dengan yang orang yang berkurban.
Kalau menurut ilmu hikmah malah berbeda lagi…..Selesai.